Minggu, 23 Januari 2011

Fenomena Adzan

Subhanallah, Maha Suci Allah, Segala puji hanyalah bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Begitu banyak tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta ini. Dan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia, kita mampu mengetahui "sebagian kecil" tanda-tanda kebesaran-Nya. Sesuatu yang menunjukkan bahwa Allah itu ada. Artikel ini akan sedikit membahas salah satu tanda kebesaran-Nya, yaitu Fenomena Adzan.
Adzan, yang selama ini kita ketahui sebagai seruan untuk segera mengerjakan sholat berjamaah, ternyata mengandung fenomena yang hebat. Subhanallah. Fenomena ini telah diilustrasikan dengan baik dalam sebuah video berdurasi 4 menit 28 detik yang berjudul "Fenomena Azan", dan dinarasikan dalam bahasa melayu. Insya Allah bisa ditemukan di youtube, atau situs-situs berbagi video yang lainnya.

Dalam video, fenomena adzan diawali ketika adzan subuh dikumandangkan di timur Indonesia. Ketika adzan telah selesai berkumandang di seluruh bagian timur Indonesia, ternyata adzan dikumandangkan kembali di bagian tengah Indonesia. Ketika laungan adzan telah selesai menjelajahi bagian tengah Indonesia, ternyata adzan belum berhenti dikumandangkan di bumi ini. Sekarang giliran para muadzin di Indonesia bagian Barat yang bertugas mengumandangkan adzan. Estafet ini berlangsung terus menerus hingga laungan adzan ini dikumandangkan di seluruh penjuru dunia tanpa henti. Subhanallah. Kok bisa ya?

Seperti yang kita ketahui, di dunia ini terdapat perbedaan waktu antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Dan perbedaan waktu antara Indonesia dengan bagian terbarat benua Afrika adalah kurang lebih 9 jam. Sebelum adzan subuh sempat berkumandang dengan nyaring di wilayah terbarat benua Afrika, ternyata estafet adzan dhuhur pun siap berkumandang menjelajah dunia.

Dan ketika estafet adzan dhuhur belum sempat kembali ke bagian timur Indonesia lagi, estafet adzan ashar pun siap menjelajah dunia. Saat estafet adzan ashar belum sampai finish, estafet adzan maghrib telah menjelajah bumi ini. Selang beberapa saat estafet adzan isya' pun siap melanjutkan.

Selisih waktu antara adzan isya' dengan adzan subuh kurang lebih adalah 9-10 jam. Sedangkan selisih waktu antara Indonesia bagian timur dengan benua Amerika lebih dari 9 jam. Dengan begitu, ketika adzan isya' belum sempat menyelesaikan estafetnya, adzan subuh kembali berestafet dimulai dari bagian timur Indonesia. Subhanallah.

Melalui uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 24 jam, seiring bergantinya siang dan malam, ternyata adzan akan selalu berkumandang di bumi ini. Subhanallah. Tanpa kita sadari, ternyata para muadzin di seluruh penjuru dunia ini, tanpa henti-hentinya bersahutan mengumandangkan adzan, menyatakan kebesaran Allah, kalimat syahadat, dan seterusnya. Insya Allah proses ini akan berlangsung hingga akhir zaman. Amin ya robbal alamin.

"Laungan adzan merupakan satu fenomena yang agung, yang akan senantiasa bertakhta (berada-red) di setiap sanubari umat Islam dan juga menandakan keagungan Islam. Pastikan bahawa laungan (adzan-red) ini tidak akan lenyap. Seperti yang telah mulai berlaku di beberapa negara di muka bumi ini. Walaupun bersegap (berdiri/ada bangunan masjid-red) indah masjid-masjidnya, namun laungan itu telah mulai menyepi. Wahai umat Islam, pastikan laungan kebesaran Allah ini, tidak akan lenyap."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar